KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK
AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
A.
KLASIFIKASI
DAN KONFLIK KEPENTINGAN
Perumusan tujuan akuntansi tergantung
pada kepentingan yang terdapat di pasar informasi atau lebih spesifik lagi,
laporan keuangan yang dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok perusahaan,
pengguna, dan profesi akuntansi.
Perusahaan membentuk kelompok utama
yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional,
keuangan, dan non operasional yang mereka lakuakan menjadi justifikasi
pembuatan laporan keuangan. Perusahaan-perusahaan juga adalah penyedia
informasi akuntansi. Pengguna membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi
akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Profesi
akuntansi membentuk kelompok ketiga yang dapat mempengaruhi informasi yang akan
dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para akuntan akan bertindak sebagai
auditor yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah
mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
B.
MENUJU
KE ARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
1.
Tujuan
Laporan Keuangan menurut APB Statement
no. 4
APB Statement
no. 4 mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi:
a. Tujuan
Khusus
Tujuan
Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi,
dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
b. Tujuan
Umum
Tujuan
Umum dari laporan keuangan adalah:
v Untuk
memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan
kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:
§ Mengevaluasi
kelebihan dan kekurangannya
§ Menunjukkan
pendanaan dan investasinya
§ Mengevaluasi
kemampuan dalam memenuhi komitmen-komitmennya
§ Menunujukkan
berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya
v Untuk
memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya
bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.
v Untuk memberikan
informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan
bagi perusahaan.
v Untuk
memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber daya
ekonomi dan kewajiban.
v Untuk
mengumpulkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan.
c. Tujuan
Kualitatif
Tujuan
kualitatif dari akuntansi keuangan adalah:
v Relevansi
v Dapat
dimengerti
v Dapat
diverifikasi
v Netralitas
v Ketepatan
waktu
v Komparabilitas
v Kelengkapan
2.
Laporan
Kelompok Studi mengenai Tujuan Laporan Keuangan
Kelompok studi untuk pembuatan
prinsip-prinsip akuntansi yang dikenal sebagai “Komite Wheat” diberi tugas memperbaiki dan meningkatkan proses
penetapan stansar. Laporan yang dihasilkan komite ini mencetuskan dibentukknya Financial Accounting Standards Board
(FASB). Kelompok studi kedua, dikenal sebagai “Komite Trueblood” ditugaskan untuk mengembangkan tujuan laporan keuangan.
C.
MENUJU
KE ARAH KERANGKA KONSEPTUAL
1.
Hakekat
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah
konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan dan asas yang saling berhubungan
yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi,
dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Konsep-konsep seperti
ini menjadi asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan
dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang akan
dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan
pelaporan.
2.
Masalah-masalah
dalam Kerangka Konseptual
Masalah-masalah konseptual yang berhubungan dengan penetapan standar antara
lain adalah:
v
Pandangan mengenai laba atau penghasilan
mana yang harus digunakan
v
Masalah definisi
v
Konsep pemeliharaan modal atau pengembalian
biaya mana yang harus diguanakan
v
Metode pengukuran mana yang harus
diguanakan
3.
Perkembangan
dari Sebuah Kerangka Konseptual
Ada empat tingkatan dalam ruang lingkup
kerangka konseptual, yaitu:
v
Tingkat pertama
Pada tingkat
pertama, tujuan menunjukkan sasaran dan maksud dari akuntansi.
v
Tingkat kedua
Tingkat kedua
terdiri dari hal-hal yang fundamental meliputi karakteristik kualitatif dari
informasi akuntansi dan definisi elemen-elemen dalam laporan keuangan.
v
Tingkat ketiga
Pada tingkat
ketiga, terdapat pedoman operasional yang digunakan oleh akuntan dalam
menentukan dan menerapkan standar akuntansi yang meliputi kriteria pengakuan,
laporan keuangan versus pelaporan keuangan dan pengukuran.
v
Tingkat keempat
Tingkat keempat
terdiri dari mekanisme penyajian yang digunakan oleh akuntansi untuk
menyampaikan informasi akuntansi yang meliputi pelaporan penghasilan, pelaporan
arus dana dan likuiditas, dan pelaporan posisi keuangan.
4.
Tujuan
Pelaporan Keuangan
Tujuan dari pelaporan keuangan adalah:
v
Memberikan informasi yang berguna bagi
para calon investor dan kreditor maupun yang sudah ada dan para pengguna
lainnya dalam mebuat investasi, kredit, dan keputusan lainnya.
v
Memberikan informasi untuk membantu para
calon investor dan kreditor serta para pengguna lain yang sudah ada dalam
menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif untuk
deviden atau bunga dan penerimaan dari penjualan, penebusan, atau jatuh
temponya surat berharga atau pinjaman.
v
Memberikan informasi mengenai sumber
daya ekonomi dari perusahaan, laim untuk sumber daya tersebut, serta dampak
dari transaksi-transaksi, peristiwa, dan kejadian yang mengubah sumber daya dan
klaim atas sumber daya tersebut.
v
Memberikan informasi mengenai kinerja
perusahaan selam periode tersebut.
v
5.
Konsep-Konsep
Fundamental
Konsep-konsep fundamental
meliputi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan definisi dari
elemen-elemen laporan keuangan.
Karakteristik kualitatif dari informasi
akuntansi:
v
Relevansi
v
Keandalan
v
Kualitas sekunder
v
Pertimbnagan biaya-manfaat
Elemen-elemen yang berkaitan langsung
dengan pengukuran kinerja daan status dari perusahaan:
vAktiva
vKewajiban
vEkuitas
vInvestasi
oleh pemilik
vDistribusi
kepada pemilik
vLaba
komprehensif
vPendapatan
vBeban
vKeuntungan
vKerugian
6.
Pengakuan
dan Pengukuran
Kriteria pengakua meliputi:
v
Definisi: hal tersebut memenuhi definisi
dari sebuah elemen laporan keuangan.
v
Dapat diukur: hal ini memiliki atribut
yang relevan dan dapat diukur dengan cukup andal.
v
Relevansi: informasi yang berkenaan
membuat perbedaan pada keputusan penggunanya.
v
Keandalan: informasi tersebut
representasional, tepat, dapat diverifikasi, dan netral.
Dalam kaitannya dengan pengukuran,
laporan melihat lima atribut yang berbeda dari aktiva dan kewajiban, yaitu:
vBiaya
historis
vBiaya
penggantian saat ini
vNilai
pasar saat ini
vNilai
bersih yang dapat direalisasi
vNilai
arus kas masa depan saat ini
D.
LAPORAN-LAPORAN
LAIN
1.
Laporan
Perusahaan
Laporan perusahaan merupakan laporan
yang berhubungan dengan akuntabilitas publik dari segala bentuk entitas
ekonomi, terutama pada perusahaan bisnis. Laporan ini mencoba untuk menyusun
sekumpulan konsep-konsep yang sedang dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan
keuangan.
E.
TAKSONOMI
KARAKTERISTIK NORMATIF YANG HARUS DICERMINKAN OLEH PERNYATAAN-PERNYATAAN
AKUNTANSI
Taksonomi umum mengenai karakteristik
normatif terdiri atas tiga kategori:
a.
Karakteristik formasional yang
berhubungan denga perkembangan dari pernyataan dan dengan penilaian selanjutnya
mengenai kegunaan yang diberikan.
b.
Karakteristik operasional yang
berhubnungan dengan mengimplementasikan dan memenuhi persyaratan-persyaratan
yang diminta oleh pernyataan.
Karakteristik
informasional yang berhubungan dengan kemampuan untuk menghasilkan data yang
berguna dalam pengambilan keputusan.
0 komentar:
Posting Komentar