STUDI KASUS
1. Salah satu tugas seorang CMO adalah melakukan
segmenting, targeting, dan
positioning terhadap produk yang dipasarkan. Khusus dalam melakukan
positioning, sekarang ini banyak perusahaan yang melakukan positioning, yang
dikenal dengan nama Double Benefit Positioning atau positioning dengan
memberikan manfaat ganda.
Contoh :
a.
Pada
obat influenza, muncul obat flu dan batuk, iklannya mangatakan “Flu ? Batuk ?
obat biasa ga cukup…..”
b.
Pada
kategori minuman energi,
muncul NATURADE yang iklannya mengatakan “….lelah apapun itu karena otak ikut
lelah… lihat …! Nutrisi otaknya tekor, makanya jangan minum yang hanya untuk
otot saja…”
Kemudian
ditutup dengan “Nutrisi tubuh, nutrisi otak.”
Ada
dua manfaat yang ditawarkan.
Pertanyaan
:
a. Apakah Double Benefit Positioning cukup baik
dan efektif menurut anda ? jelaskan !
b. Apakah Double Benefit Positioning tidak
menimbulkan over positioning yang menyebabkan customer menjadi tidak percaya
karena terlalu berlebihan ?
Jawaban :
Menurut Solomon dan
Elnora (2003:235) positioning ialah penentuan posisi pasar yang menunjukkan bagaimana suatu produk dapat
dibedakan dari para pesaingnya. Positioning merupakan langkah terakhir yang dilakukan suatu
perusahaan dalam memulai usaha atau langkah akhir yang harus dilalui sebelum
suatu produk ada. Positioning adalah produk diberikan suatu “posisi” tertentu
dalam benak konsumen agar lebih mudah diingat oleh konsumen, konsumen memiliki
penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya terhadap produk tersebut.
Positioning muncul karena dalam pikiran konsumen terdapat sederatan merek-merek
produk yang dikenalnya dan membentuk urutan dari yang paling diingat sampai
yang paling tidak diingat.
Positioning
adalah merupakan strategi komunikasi bukan strategi produk. Persaingan merek dipasaran adalah bagaimana
konsumen memberikan penilaiannya terhadap merek produk tersebut. Semakin
diingat suatu merek produk maka cenderung semakin tinggi atau semakin besar
pembelian terhadap produk yang paling diingat tersebut, ini disebut dengan
strategi positioning. Strategi positioning adalah upaya mengatur produk agar
menempati posisi yang jelas dan khusus dibandingkan dengan pesaingnya dalam
benak atau ingatan konsumen. Bentuk dari strategi positioning ini adalah
“positioning statement” yaitu pernyataan berupa satu kalimat yang menyertakan
“posisi khusus” (perbedaan/keunggulan) produk tersebut. Pernyataan positioning
harus mewakili citra (karakter) dari produk yang ingin ditanamkan dalam benak
konsumen. Pernyataan positioning harus mengandung dua unsur yaitu : pernyataan
yang unik dan bukti-bukti yang menunjang.
Ada beberapa cara
positioning :
v Positioning berdasarkan karakteristik produk
v Positioning berdasarkan manfaat produk bagi konsumen
v Positioning berdasarkan pemakaian
v Positioning berdasarkan kelas/kategori produk
v Positioning berdasarkan pesaing
v Positioning berdasarkan pengguna/pemakai
v Positioning berdasarkan seseorang/selebriti
Dalam kasus
atau dua contoh diatas adalah termasuk kedalam positioning berdasarkan manfaat
produk bagi konsumen.
a. Double Benefit Positioning merupakan cara menempatkan merek dibenak
konsumen atas dasar manfaatnya yang ganda. Ada beberapa pertimbangan, mengapa
suatu merek produk atau perusahaan menggunakan double benefit positioning.
Pertama, karena double benefit positioning merupakan stategi alternatif untuk
mengalahkan pesaing yang hanya menawarkan atau memposisikan satu manfaat saja
(single benefit positioning). Kedua, double benefit positioning bisa
menciptakan peluang pasar yang selama ini kosong.
Menurut pendapat saya, dengan semakin banyaknya produk yang beredar dan
mungkin dengan satu manfaat saja yang ditawarkan, memberikan kejenuhan terhadap
konsumen, maka double benefit positioning ini boleh-boleh saja digunakan dalam
memasarkan produk karena lebih khas. Menurut saya, double benefit positioning
ini cukup baik dan efektif bagi perusahaan dalam menawarkan produknya. Tetapi,
double benefit positioning ini akan baik dan efektif jika perusahaan menawarkan
produknya dengan manfaat ganda yang memiliki hubungan dekat (related).
Maksudnya adalah, kedua manfaat yang ditawarkan saling terkait. Seperti contoh
kasus pada no.a yaitu iklan obat flu yang juga menawarkan manfaat ganda yaitu
juga sebagai obat batuk. Menurut saya, sesuai dengan teori double benefit
positioning diatas, pada contoh kasus no.a ini termasuk double benefit
positioning yang cukup baik dan efektif karena manfaat ganda yang ditawarkan
memiliki hubungan yang dekat atau saling terkait. Yaitu manfaat sebagai obat
flu dan batuk.
b. Double benefit positioning memang dapat menimbulkan over positioning
yang dapat menyebabkan konsumen menjadi tidak percaya lagi karena terlalu
berlebihan, itu terjadi karena double benefit positioning yang dilakukan gagal
atau tidak berhasil akibat tidak memperhatikan teori dari double benefit itu
sendiri. Dalam kasus pada no.b yaitu iklan minuman energi, produk ini terlalu
berlebihan (over positioning), karena manfaat ganda yang ditawarkan tidak
saling terkait atau hubungannya tidak dekat. Kedua manfaat yang ditawarkan
terlalu jauh, maka pasarpun akan menilai tidak logis, terhadap double benefit
positioning ini. Yaitu dimana manfaat dari minuman energi yang berkhasiat untuk
menambah energi pada tubuh yang lelah juga dikaitkan dengan nutrisi untuk otak
yang lelah. Menurut saya, kedua manfaat ini tidak ada hubungan dekat atau tidak
terkait sama sekali.
Disini perusahaan khususnya bagi marketer, harus dapat sebisa mungkin
meyakinkan konsumen dengan manfaat ganda yang ditawarkan dalam kenyataan yang
sebenarnya atau dengan bukti yang menunjang. Dalam hal ini iklan juga
berpengaruh dalam menunjang double benefit positioning.
2. Indofood Sukses Makmur, baru-baru ini
mengeluarkan produk baru untuk mie instant yaitu indomie vegan dua rasa, yaitu
rasa sop sayuran vegan dan mie goreng vegan. Mie instant ini adalah mie
vegetarian, artinya selain masyarakat umum, orang yang vegetarian juga dapat
mengkonsumsinya, karena tidak mengandung daging. Di pasar terdapat mie instant
vegetarian lainnya yaitu Maitri oleh PT
Olagafood dan Tiptopmie yang diproduksi oleh PT Indosari Sarana Pangan Abadi.
Ketiga produk ini memiliki harga standar lokal seperti mie instant pada
umumnya. Selain itu di pasar juga terdapat mie instant vegetarian yang diimpor
dari Taiwan, Singapur, dan Malaysia dengan harga tiga kali lebih mahal dari mie
lokal.
Pertanyaan :
a.
Apakah
anda setuju dengan pengeluaran produk yang diberi nama Indomie vegan tersebut ?
b.
Setuju atau tidak setuju produk tersebut sudah
diproduksi, tugas anda adalah memikirkan bagaimana cara memasarkan produk
tersebut ?
Referensi
:
Ø Orang vegetarian hanya mengkonsumsi nasi,
roti, sayur dan telur.
Ø Jumlah vegetarian di Indonesia sedikit.
Ø Banyak orang berpenyakit.
Ø Di India terdapat banyak orang vegetarian.
Ø Di Malaysia banyak terdapat restoran
vegetarian.
Ø Di Taiwan, Cina, Amerika sedikit vegetarian.
Ø Di Hongkong orang hobi makan daging.
Jawaban :
Untuk soal studi kasus
pada no.2 ini yaitu mengenai perusahaan atau PT Indofood Sukses Makmur Tbk, menurut saya perusahaan ini adalah perusahaan
besar yang sudah mencapai kesuksesannya atau sudah bisa memposisikan produknya
dibenak konsumen dengan baik. Sehingga konsumen lebih mengingat mie instant
dengan merek “indomie”. Dan indofood pun sudah banyak mengeluarkan jenis produk
lain, seperti saus, kecap, dll. Begitu juga dengan produk merek “indomie” sudah
banyak variant rasa dan jenis mie instant yang ditawarkan. Dengan penetapan
posisi dan diferensiasi yang dilakukan indomie sudah tepat, tetapi produk,
pasar dan pesaing selalu berubah dari waktu ke waktu. Maka, dalam suatu usaha
ada yang namanya konsep Product Life Cycle (PLC) atau Life Cycle of Product
adalah suatu upaya untuk mengenali berbagai tahap yang berbeda dalam sejarah
penjualan produk. Ada 4 hal yang terdapat dalam konsep siklus hidup produk,
yaitu :
§ Produk memiliki umur yang terbatas
§ Penjualan produk melalui tahap yang berbeda sehingga
masing-masing memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi
penjual
§ Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda
selam siklus hidup produk
§ Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan,
manufaktur, pembelian, dan SDM yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya
Dengan adanya siklus
hidup produk maka perusahaan akan membuat strategi atau perencanaan dari setiap
langkah sehingga mencapai sasaran. Kurva dari siklus hidup produk digambarkan berbentuk
lonceng yang terdiri dari :
ü Perkenalan (introduction)
ü Pertumbuhan (growth)
ü Kedewasaan / kematangan (maturity)
ü Penurunan (decline)
a. Menurut pendapat saya, perusahaan indofood dalam hal ini produk
dengan merek “indomie” ini termasuk
dalam tahap kedewasaan/kemapanan (maturity) dimana pada periode ini pertumbuhan
penjualan mulai menurun karena produk sudah bisa diterima oleh sebagian besar
pembeli potensial. Jumlah keuntungan mantap, stabil atau menurun yang
disebabkan oleh meningkatnya biaya pemasaran untuk melawan persaingan yang
ketat. Strategi dari tahap kedewasaan (maturity) ini adalah modifikasi pasar,
modifikasi produk, modifikasi bauran pemasaran. Yang digunakan dalam contoh
indomie vegan ini adalah modifikasi pasar. Yaitu perusahaan dapat berusaha
memperluas pasar bagi merek yang telah dewasa dengan mengatur dua faktor yang
membentuk volume penjualan.
Volume = jumlah pemakai merek X tingkat pemakaian per
pemakai
Perusahaan dapat berusaha memperluas
jumlah pemakai merek dengan cara :


Dalam hal ini saya
setuju untuk membuat produk baru dari indomie yaitu indomie vegan yang
ditujukan untuk umum dan juga para vegetarian. Karena ini merupakan salah satu
strategi dari siklus hidup produk yang sudah mencapai tahap kedewasaan yang
selanjutnya di strategikan dengan menggunakan cara modifikasi pasar yaitu memasuki segemen pasar baru, dimana
segmen pasar baru yang dituju adalah para vegetarian. Dan dari referensi yang
ada bahwa peluang yang ada cukup baik untuk vegetarian di indonesia walau
sedikit tetapi pelanggannya bisa loyal. Dan peluang untuk di ekspor ke luar
negeri juga ada. Dan positioning dari harga produk juga sudah tepat, yaitu
lebih murah dari pesaing. Jadi saya setuju dengan adanya produk baru yaitu
indomie vegan.
b. Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya
pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan
lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
Untuk cara pemasaran produk baru
seperti indomie vegan ini menurut pendapat saya, strategi pemasaran yang digunakan
adalah strategi kebutuhan selektif yang didalamnya terdapat strategi dengan
cara menjaring pelanggan baru (acquisition strategier) karena pelanggan baru
yang akan dijaring adalah pasar segmen baru, yaitu para vegetarian, yakni yang harus
dilakukan adalah, diantaranya :
1.
Mengambil
posisi berhadapan (head – to heads positioning)
2.
Mengambil
posisi berbeda (differentiated position)
(1) Maksudnya adalah promosi secara langsung kepada calon pelanggan.
(2) Untuk diferensiasinya, yaitu harga yang ditawarkan berbeda dari pesaing
yang ada, yakni lebih murah.
Disamping itu juga iklan yang mengandung pernyataan posisi yang kuat
merupakan pemasaran yang penting karena konsumen butuh informasi yang jelas
mengenai produk indomie vegan ini serta kemasan dari produk indomie vegan juga
harus menarik agar pemasaran menjadi efektif.
Sumber : http://indahjewel.blogspot.com/2012/06/manajemen-pemasaran-studi-kasus.html
1 komentar:
Borgata Hotel Casino & Spa - JTA Hub
Discover, compare and book the Borgata 대구광역 출장마사지 Hotel 여주 출장마사지 Casino & Spa in Atlantic 동두천 출장마사지 City, NJ 의정부 출장샵 for the 경주 출장안마 best rates. Discover deals and discounts online.
Posting Komentar